Rabu, 10 Desember 2008

Membangun Hotspot

Membangun hotspot
Akses internet kini semakin mudah, tidak saja dapat dilakukan secara konvensional dari PC desktop akan tetapi juga bisa melalui notebook/PDA/smartphone dimanapun kita berada sepanjang terdapat jaringan internet. Di Indonesia, khususnya di area publik, fasilitas hotspot berkembang pesat seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan mobile internet. Café yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan, ruang tunggu airport, lobby hotel berbintang dan kampus-kampus digital merupakan ladang subur bagi para pelaku bisnis internet dalam menggarap pasar hotspot. Dengan hotspot, kita akan dapat terkoneksi ke internet tanpa direpotkan oleh penarikan kabel, line telepon ataupun perangkat penunjang internet eksternal lainnya.

Tarif hotspot sendiri masih cukup tinggi saat ini, rata-rata menembus angka Rp. 10.000,- per jam (setara dengan biaya akses internet dengan line telepon/dial up). Hotspot gratis dapat kita temui di beberapa lokasi, namun sebagian besar adalah café atau restaurant yang telah memasukkan komponen biaya akses hotspot dengan harga makanan dan minuman. Sampai saat ini di Jakarta hotspot dapat kita jumpai di Cilandak Town Square, Hotel Mulia, Djakarta Theatre, Plaza Semanggi, Mall Ambasador, UI, Binus, Setiabudi one, EX, Plaza Senayan, Plaza Indonesia, RS Mitra Kemayoran RS Pantai Indah Kapuk, Electronic City SCBD, KFC Kemang dll. Untuk dapat memanfaatkan fasilitas tersebut hanya diperlukan registrasi ke ISP yang menyediakan layanan hotspot, dan kita akan mendapat account dengan user name dan password yang kita bisa pilih metode pembayarannya, prabayar atau pasca bayar layaknya isi ulang pulsa telepon seluler.

Dengan cakupan area yang relatif terbatas, hotspot dapat kita buat sendiri di rumah. Dengan satu PC desktop yang terhubung ke jaringan internet maka dimungkinkan PC lain, notebook/PDA/smartphone akan secara otomatis terhubung ke jaringan internet tanpa kabel. Dengan demikian aktifitas akses internet menjadi lebih fleksibel, dapat dilakukan dimanapun di lingkungan rumah tanpa harus menarik kabel dari PC induk.

Perangkat minimal yang diperlukan untuk pembuatan hotspot di rumah adalah :
1. 1 (satu) unit PC, yang akan berfungsi sebagai server merangkap user.
2. Koneksi internet dengan kwalitas yang baik.
3. Modem eksternal, yang telah dilengkapi fasilitas wireless apabila sumber koneksi berasal dari non WISP (non ISP wireless).
4. Access Point, apabila sumber bandwidth berasal dari WISP (ISP wireless)

Dengan mengaktifkan fasilitas wireless pada modem/Access Point maka secara otomatis notebook/PDA/smartphone akan terhubung ke jaringan internet tanpa kabel. Pada umumnya standard notebook/PDA/smartphone saat ini dapat secara otomatis mendeteksi modem wireless dalam radius tertentu. Untuk mengamankan jaringan dari pemakai yang tidak dikenal, konfigurasi keamanan jaringan mutlak dilakukan sehingga hanya notebook/PDA/smartphone yang mendapat izin/otorisasi kita saja yang dapat mengakses internet di hotspot.

Hotspot rumahan sangat ideal untuk keluarga dengan tingkat kebutuhan internet relatif tinggi seperti putra-putri yang membutuhkan akses internet untuk tugas-tugas sekolah/kampus, adanya usaha sampingan di rumah atau pekerjaan utama yang membutuhkan dukungan internet dengan mobilitas tinggi. Tidak perlu lagi harus membuang waktu menunggu di depan PC dan melakukan proses koneksi ke ISP, aktifitas akses internet dapat dilakukan dimana saja semudah kita melakukan komunikasi suara (telepon) dengan HP. Untuk dapat mengakses internet juga tidak perlu bergantian dengan anggota keluarga lain karena dengan biaya yang sama, beberapa PC/notebook/PDA/smartphone dapat melakukan aktifitas akses internet secara serentak. Dengan adanya hotspot, kita akan merasa semakin dekat dengan siapapun, dimanapun di belahan bumi ini karena dengan biaya ekonomis kita dapat melakukan kontak apapun baik untuk keperluan pribadi maupun pekerjaan dengan berbagai fasilitas yang ada di internet. Akses internet tidak harus kita lakukan di PC, tapi bisa di meja makan, di ruang tamu, di ruang tidur, di teras, di ruang keluarga atau dimanapun sesuai keinginan kita.

Berdasarkan uji coba dengan koneksi dari Speedy Telkom 384/64 kbps dan modem ADSL 4 port Aztech DSL600EW, sinyal hotspot dapat diakses dengan kondisi sangat bagus di ruangan PC induk/modem, cukup bagus di ruangan lain dalam rumah dengan ukuran 16x10 m berlantai dua dan sedikit melemah di ruangan dengan partisi ganda. Sedangkan dari segi kecepatan akses, cukup stabil untuk sebanyak 20 user yang terhubung ke server dengan LAN/kabel dan 5 notebook/PDA tanpa kabel. Dalam kondisi PC desktop lain yang terhubung dengan LAN dimatikan, kecepatan menjadi sangat fantastis karena mendekati pencapaian kecepatan di PC server (355/50 kbps), atau rata-rata 9x (sembilan kali) lipat dengan kecepatan internet dial up (telkomnet instant) dengan tarif Rp. 181.5,-/menit (= Rp. 10.890,-/jam).

Dengan keterbatasan infrastruktur internet di Cibubur dan sekitarnya, bukan mustahil hotspot dapat menjadi peluang bisnis baru, karena masih sangat sulitnya mendapatkan akses internet handal dengan harga ekonomis di wilayah kita. Dengan asumsi harga hotspot rumahan disamakan dengan tarif warnet atau 50% dari rata-rata tarif hotspot saat ini, bukan hal mustahil hotspot rumahan akan menjadi sumber penghasilan tambahan baru.
Saran : perbanyak lah tugas agar siswa-siswi lebih mengerti
Kritik : tugas nya lumayan susah pak...

Selasa, 18 November 2008

security network

Manajemen Network Dan Administrasi Sistem (Network Security)

Sebagian besar usaha untuk meningkatkan sekuriti sistem banyak difokuskan pada server, padahal banyak insiden disebabkan oleh kesalahan pengguna akibat sistem desktop yang kurang menjamin keamanan aktivitas penggunanya. Insiden ”klikbca.com” virus, trojan, dan penyadapan nomor kartu kredit oleh keystroke-broadcast program menunjukkan bahwa sisi user adalah mata rantai terlemah keamanan suatu sistem. Begitu juga adanya virus komputer yang sering mengakibatkan sistem tak dapat bekerja semestinya, atau bahkan sebuah virus komputer dapat bekerja sebagai penyadap tanda tangan digital ataupun penyadap data lainnya yang penting. Virus computer atau malware lainnya banyak menyerang desktop pengguna. Sehingga seaman-amannya system server, maka menjadi tidak berarti ketika desktop yang digunakan tidak memiliki keamanan dan integritas yang baik. Secure desktop merupakan suatu lingkungan kerja di mana user dapat bekerja dan melakukan aktivitas dengan dukungan sekuriti yang memadai. Secure desktop diharapkan akan mampu menangani dan mendukung keamanan aktivitas user yang memerlukan tingkat keamanan yang tinggi seperti melakukan entri data melalui Internet. Hal ini dibutuhkan misal untuk desktop di aplikasi perbankan, atau untuk Pemilihan Umum (PEMILU). Sayangnya seringkali sistme operasi dan sistem desktop tidak begitu dipertimbangkan dalam merancang sistem yang aman tersebut. Untuk memenuhi konsep secure desktop maka beberapa hal perlu dipertimbangkan :

Perangkat peripheral yang terkontrol (tanpa CDROM, tanpa disket, serial dan USB), sehingga sulit bagi pengguna untuk secara bebas memasukkan program tanpa kontrol yang pasti.

Ruang alamat yang terproteksi sehingga aplikasi yang tak memiliki hak akses tinggi tak bisa melanggar batasan tersebut.

API yang aman.

Struktur berkas (filesystem) yang aman, misal dilengkapi dengan sistem berkas terenkripsi.

Dengan menggunakan sistem yang terkoordinasi dengan baik maka pengguna dapat diatur sehingga :

Pengguna hanya dapat menggunakan aplikasi yang diizinkan. Dengan kata lain pengguna ataupun virus yang memanfaatkan hak akses pengguna tak dapat menginstal aplikasi baru.

Pengguna hanya dapat menggunakan ruang berkas yang diizinkan.

Pengguna tak dapat menginstal atau memodifikasi program yang ada.

Aksi pengguna tak dapat merusak integritas sistem, misal keberadaan virus tak akan mengganggu sistem atau pengguna yang lainnya.

Bahasa yang digunakan oleh program untuk berinteraksi dengan user juga merupakan hal yang sangat penting karena langkah-langkah pengamanan yang seharusnya dimengerti secara jelas dan gamblang oleh user, seperti pada kotak dialog SSL yang dimunculkan oleh browser web, seringkali diabaikan oleh user akibat kendala bahasa. Hal-hal di atas sudah cukup menjadikan dasar bahwa perlu dikembangkan sebuah sistem desktop yang mendukung keamanan aktivitas usernya. Pertimbangan keamanan desktop yang aman tidak saja dari sisi teknis tetapi juga dari sisi pengguna dan organisasi.

Secara umum Inti dari prosedur keamanan jaringan dalam suatu perusahaan itu diperlukan tanggung jawab dari se-seorang atau tim, yang benar-benar memperhatikan keseluruhan jalannya networking. Tim inilah yang harus benar-benar memahami,

securitynetwork © 2008 Template by:
SkinCorner